Penutup atap yang paling popular di Indonesia yaitu genteng yang terbuat dari tanah liat. Sistem pembuatan genteng yang berbahan baku tanah liat ini sedikit rumit. Karena semuanya cara pengerjaan dikerjakan manual. Pengrajin, mulai dari sistem pembuatan, pembakaran, sampai pada pengeringan dengan cahaya matahari. Ada bermacam warna yang bisa dihasilkan dari genteng tanah liat, dari mulai warna oranye hingga kehitaman. Warna itu didapat berbahan baku tanah serta sistem pembakaran.
Genteng tanah liat memakai system pemasangan interlocking. Cara pemasangan adalah dengan kemiringan pemasangan genteng tanah liat sekitar pada 30o - 40o. Genteng tanah liat bisa bertahan sampai kian lebih 20 th.
Kelebihan Menggunakan Gententeng Dari Tanah Liat
Meskipun saat ini sangat banyak bermunculan beberapa produk baru genteng yang berasal berbahan terkecuali tanah liat, umpamanya : Metal, Asbes dan seng serta yang lain. Namun Product genteng dari tanah liat lah yang terus jadi andalan serta favorite orang-orang. Di bawah ini bakal saya ungkapkan seluruhnya keuntungan memakai genteng memiliki bahan tanah liat.
Tak terlampau panas jika terserang terik matahari
Tidak sama dengan product genteng yang terbuat dari asbes ataupun dari seng, genteng yang terbuat dari seng atau asbes terserang panas matahari kondisi di dalam ruangnya jadi panas, lantaran seng atau asbes terbuat berbahan yang tidak tebal hingga radiasi panas matahari tembus ke ruangan rumah. Sedang bila memakai genteng memiliki bahan tanah liat atau konvensional panasnya akan tidak tembus masuk ruang lantaran bahannya yang tebal.
Memberi situasi kehangatan di sore serta malam hari
Sesudah panas siang hari yang menyinari permukaan genteng mengakibatkan panas yang terpancar diserap serta disimpan oleh genteng, setelah situasi seputar mulai dingin atau matahari sudah redup panas yang disimpan oleh genteng tadi bakal dikeluarkan dengan cara perlahan-lahan ke ruang rumah, hingga suhu di dalam ruang bakal merasa hangat dan sejuk.
Aman bagi Kesehatan
Sesudah survey pada beberapa pemakai genteng perihal kenapa mereka memakai genteng konvensional nyatanya jawaban mereka yaitu lantaran genteng dari tanah liat ini tak menyebabkan dampak yang bahaya pada kesehatan tidak sama dengan asbes yang bisa mengakibatkan penyakit kangker paru-paru, bagi penghuni rumah. Dampak dari genteng asbes yang terlampau panas terserang paparan radiasi matahari mengakibatkan partikel partikel kimianya sirna serta mengakibatkan penyakit kanker jika terhirup oleh manusia.
Tak Menyebabkan Kebisingan suara
Lantaran memiliki bentuk yang tidak tipis dan memiliki bentuk yang berlekuk lekuk antar sisinya bila terserang percikan air hujan tak merasa bising, bila didengarkan dari dalam. Tidak sama dengan type genteng berbahan lainya. type lainya pasti mengakibatkan bunyi keras serta tidak memiliki irama.
Lebih awet
Berdasar pada data-data yang sudah ada bisa kita saksikan bahwa bangunan - bangunan yang datang dari bekas penjajahan belanda, bekas bangunanya masih tetap berdiri, serta bisa kita saksikan bahwa atap yang dipakai yaitu genteng konvensional, walau sebenarnya bangunan itu sudah berusia kian lebih 100 th.. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa genteng konvensional adalah genteng yang paling awet
Artistik
Mengapa indah?
Lantaran memiliki bentuk yang sama pada genteng yang satu serta lainya hingga bila dipasang diatap bakal terlihat rapi serta indah, terlebih bila di beri variasi tulisan atau dipasangi genteng krepus jadi bakal terlihat lebih indah
0 comments:
Post a Comment